Viral load merujuk pada jumlah virus tertentu dalam tubuh seseorang, khususnya virus seperti HIV atau hepatitis. Biasanya, viral load mengukur jumlah virus dalam satu mililiter darah atau volume yang serupa. Dalam konteks HIV, viral load mengukur jumlah salinan virus HIV yang ada dalam darah seseorang pada saat tertentu. Pengukuran viral load menjadi penting dalam pengelolaan HIV karena memberikan informasi tentang seberapa aktif virus HIV dalam tubuh. Tujuan pengobatan HIV adalah untuk menekan atau mengontrol viral load menjadi sekecil mungkin, atau bahkan tidak terdeteksi, karena hal ini menunjukkan bahwa terapi antiretroviral efektif dalam menahan perkembangan virus. Pengukuran viral load yang rendah atau tidak terdeteksi tidak berarti bahwa seseorang sudah sembuh dari HIV, tetapi menunjukkan bahwa pengobatan telah berhasil mengendalikan perkembangan virus tersebut dalam tubuh. Monitoring secara teratur terhadap viral load membantu dokter dalam mengelola perawatan pasien HIV dan menyesuaikan terapi antiretroviral sesuai kebutuhan.